MAJA mojokerto | Polisi menyerang aktivis PMII Mojokerto yang akan demo menolak kunjungan presiden Joko Widodo, petugas tiba-tiba brutal dan merampas atribut yang dipakai mahasiswa di jalan raya Les Padangan, Kecamatan Gedeg, Kamis (21/05).

Dari pantauan yang Maja FM dilokasi, Kasat Sabhara Polres Mojokerto Kota, AKP Bambang Sugianto, beserta sejumlah anggotanya mendadak menghampiri dan merampas bendera serta spanduk para aktivis yang masih menghimpun massa. Alhasil, kericuhan antar kedua pihak terjadi. ”Kalian belum mengajukan ijin,” teriak Bambang sambil menarik spanduk mahasiswa.

Sejumlah anggota semakin brutal dan memukul mundur mahasiswa sampai tersungkur di tanah. ”Kami hanya ingin menyampaikan aspirasim kenapa dilarang?,” ucap Fuad, salah satu aktivis.

Kedua kubu akhirnya sepakat menggelar perundingan di tepi jalan raya, namun tidak lama Waka Polresta, Kompol Husein Abubakar, datang dan memerintahkan anggotanya untuk membubarkan massa aksi. Para kader organisasi berlogo perisai ini masih ngotot ingin menggelar orasi, hingga akhirnya emosi aparat mencapai puncaknya. Delapan mahasiswa diseret dan dimasukkan mobil dalmas.

Ironisnya, salah satu anggota berseragam menendang aktivis saat memaksa mereka naik ke dalam mobil hingga membuat mereka terjungkal.

”Kami Hanya mengamankan karena mereka tak mengajukan ijin,” kata Wakapolresta. Sementara saat ditanya tentang kekerasan tersebut, Husein mengelaknya.

”Tidak ada kekerasan, kami hanya mengamnkan,” pungkasmnya. (bag) 

Post a Comment

 
Top